BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Produk kreatif dan unik bukanlah hal baru bagi Tri, karena
sebelum terjun ke usaha pembuatan boneka lampu ini, Tri terlebih dahulu
menekuni usaha bola temari yang
merupakan sebuah kreasi bola asal Negara Jepang yang dibuat dengan cara
menyulam benang. Dengan pengalamannya membuat kreasi bola temari tersebut maka Tri mencoba mengembangkan kreasi produknya
dengan membuat casing lampu, karena
banyak orang yang menyangka hiasan bola temari adalah sebuah casing lampu yang mirip dengan bola temari ini.
Dalam membuat kreasi lampu uniknya yang dirintis sejak
pertengahan tahun 2011 ini, Tri mengaku tidak merasa kesulitan karena cara
pembuatannya hampir sama dengan membuat bola temari. Yang membedakan antara bola temari dengan lampu boneka ialah media sebagai penggulungannya.
Jika pada temari berupa kain Dacron, kain bekas, atau pun jaring buah,
sedangkan pada casing lampu, media
yang digunakan berupa bola karet dengan bentuk yang lebih bulat sempurna
sehingga bola dapat dikeluarkan dengan cara dikempeskan ketika benang telah
disulam sempurna. Selain isi bola, perbendaan lain antara temari dengan casing lampu,
pada bola temari gulungan benang
dieratkan dengan cara disulam, sedangkan pada casing lampu gulungan benang dieratkan dengan cara dilem.
BAB II ISI
A.
Proses
yang Dilewati Oleh Tri Isti
Dengan bekal pengalaman dari usaha bola temari Tri mulai
merintis usaha pembuatan boneka lampu atau casing
lampu meja di pertengahan tahun 2011 dengan modal awal sebesar Rp 700ribu yang
digunakan untuk membeli benang jahit, bola karet, kawat, lem, lampu lengkap
dengan dudukan lampu, serta stop kontak dan kabelnya yang dibeli dari beberapa
toko di sekitar rumahnya yang terletak di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Dengan bentuknya yang unik yang menyerupai boneka karakter seperti Doraemon,
Spider-Man, Angry Birds dan lain sebagainya membuat casing lampu boneka ini banyak diminati konsumen.
Casing bola lampu
yang dibuat Tri ini bisa dikatakan sangat unik, selain bentuknya yang lucu
menyerupai berbagai karakter tokoh yang banyak dikenal masyarakat, dengan
menggunakan bahan baku benang jahit membuat tampilan casing lampu ini sangat berbeda. Pada awalnya Tri hanya membuat casing lampu berbentuk kepala karakter
kartun, namun banyaknya pelaku usaha sejenis membuat Tri mencoba mengembangkan casing lampunya tidak hanya berbentuk
bola saja, melainkan menjadi bentuk lain yang lebih menarik dan berbeda, yaitu
menampilkan karakter kartun secara keseluruhan (kepala dan badan) lengkap
dengan kepala, mulut dan bagian tubuh lainnya sehingga bentuk yang dihasilkan
mirip dengan karakter aslinya. Ukuran casing
boneka lampu buatan Tri, panjang 26 cm, diameter bagian kepala 15 cm, dan
bagian badan 10 cm. selain menggunakan benang sebagai bahan baku utama, bagian
tubuh lainnya seperti bentuk mata, kuping, bibir serta alis, Tri
mengombinasinya dengan bahan kain flannel.
Pada bagian belakang kepala boneka terdapat lubang
berdiameter 7cm sebagai tempat untuk mengganti bohlam lampu kalau mati, dan
juga sekaligus sebagai lubang sirkulasi udara agar udara panas yang dihasilkan
oleh lampu bisa mengalir keluar sehingga casing
lampu tidak terlalu panas, mengingat bahan yang digunakan adalah benang yang
mudah terbakar. Satu lubang lagi terdapat pada bagian bawah badan dengan
diameter 6 cm yang berfungsi untuk memasukkan dudukan dan bola lampu.
Adapun daya bola lampu yang dipilih oleh Tri untuk menerangi
bonekanya sebesar 15 watt yang dipasang pada bagian dalam kepala boneka dengan
menggunakan kawt seng berukuran 20 cm yang terhubung dengan dua lapis dudukan
lampu berbahan kaca mika, yang pertama berbentuk bulat mengikuti bentuk lubang
bagian bawah badan boneka berfungsi sebagai penyeimbang agar casing lampu dapat berdiri tegak, dan
yang satu lagi berbentuk persegi berukuran 10 x 10 cm berfungsi sebagai
dudukannya.
Keunggulan casing
boneka lampu buatan Tri terletak pada bentuk boneka yang mirip dengan karakter
aslinya. Walau casing yang dibuatnya
berbentuk bola, namun Tri akan selalu mengusahakan agar casing buatannya benar-benar mirip dengan tokoh kartun yang akan
dibuatnya, seperti warna baju atau kulit, bentuk mata, telinga, bibir serta
alis, bahkan jika karakter tersebut memiliki rambut maka Tri pun akan membuat
rambut agar terlihat seperti aslinya.
Karakter yang saat ini telah dibuat Tri di antaranya Superman, Spider-Man merah dan hitam, Angry
Birds, Shaun The Sheep, Mickey Mouse, Hello Kitty, dan lain sebagainya. Di
antara berbagai karakter tersebut tiga di antaranya, yaitu Angry Birds, Shaun
The Sheep dan Doraemon paling banyak peminatnya. Selain tokoh-tokoh karakter
tersebut, Tri juga menerima pesanan pembuatan casing boneka secara customized
atau sesuai dengan keinginan pemesan, seperti boneka couple, boneka muslim,
boneka logo perusahaan, dan lainnya.
Berbeda dengan pelaku usaha kebanyakan mempromosikan
usahanya dengan mengandalkan dunia internet, Tri lebih memilih berpromosi
dengan cara mengikuti pameran. Alasannya, penjualan melalui internet biasanya
secara retail alias satuan, beda
dengan pameran yang terkadang bertemu dengan beberapa calon Agen dan reseller. Bila dari pameran pembeli bisa
melihat dan memegang langsung produk yang dibuatnya sehingga mereka bisa
mengetahui kualitasnya.
B.
Jenis
Pekerjaan yang Digeluti Oleh Tri Isti
a.
Gaya
Manajemen
Menurut gaya
manajemen, jenis wirausaha yang digeluti Tri termasuk gaya artisan. Artisan
adala gaya manajemen dimana seseorang memulai bisnisnya dengan keahlian teknis
sebagai modal utama dan sedikit pengetahuan bisnis.
Tri memiliki
modal keahlian teknis pada dirinya, dan pengetahuan bisnis pada awalnya ia
dapatkan dari usaha yang pernah ditekuni yaitu usaha bola temari. Sesuai dengan
karakteristik gaya manjemen artisan yang dimiliki Tri, yaitu:
1.
Menggunakan sedikit modal, yakni dengan modal
hanya Rp 700ribu.
2.
Membatasi strategi pemasaran pada komponen harga
secara tradisional, Tri memasarkan casing
lampu sesuai harga pasar pada umumnya, dan dalam mempromosikan produknya tidak
seperti kebanyakan pelaku usaha yang mengandalkan internet, tapi ia
mempromosikan usahanya dengan mengikuti pameran.
3.
Usaha penjualan dilakukan secara perorangan, Tri
melakukan usaha penjualannya sendiri.
b.
Kegiatan
Menurut kegiatan manajemennya, usaha yang digeluti Tri
adalah jenis perusahaan kecil menarik. Perusahaan kecil menarik adalah
perusahaan kecil yang memberikan laba besar bagi pemiliknya.
Dengan modal yang hanya Rp 700ribu, Tri dapat memperoleh
keuntungan yang jauh lebih besar dari modal awalnya yaitu sebesar Rp 5.785ribu
per bulan.
c.
Keuntungan
dan Kelemahan Dari Pekerjaan yang Digeluti Tri Isti
a.
Keuntungan
Harga satu casing lampu buatan Tri
seharga Rp 90ribu. Dan dalam satu bulan Tri bisa membuat 150 pcs casing lampu
boneka. Keuntungan yang diperoleh Tri dari penjualan boneka lampu yang
dibuatnya, Tri mendapatkan omset Rp 13,5 juta per bulan. Dan setelah dikurangi
pengeluaran dari biaya bahan baku dan biaya operasional maka keuntungan bersih
yang didapatkan oleh Tri adalah Rp 5.785ribu per bulan (42% dari omset).
b.
Kelemahan
Kelemahan dari usaha boneka lampu
yang digeluti Tri ini terletak pada kendala yang kerap menjadi perhatian para
pelaku usaha lampu kreatif yaitu semakin banyaknya pelaku usaha baru yang sama
terus bermunculan. Namun hal tersebut dapat di atasi oleh Tri dengan terus
mengembangkan kreativitasnya dalam pembuatan boneka lampu yang berbeda dari
yang lain.
d.
Potensi
yang Dimiliki Tri Isti
Setelah melihat proses usaha yang dilewati Tri, dapat
diketahui potensi yang dimiliki Tri sebagai berikut.
1.
Memiliki kemampuan inovatif
Walaupun banyaknya pelaku usaha yang sama dengan Tri namun
tri memiliki kemampuan untuk terus mengembangkan kreativitasnya dalam membuat
boneka lampu yang berbeda dari yang lainnya.
2.
Adanya keinginan untuk berprestasi
Tri terus membuat boneka lampunya
dengan kreativitas yang dimiliki agar boneka lampu yang dibuatnya dapat menarik
konsumen.
3.
Berorientasi pada tujuan
Dengan memperhatikan minat
konsumen yang membuat Tri mengambil peluang usaha dalam pembuatan boneka lampu,
jelas, Tri memiliki tujuan untuk mendapat keuntungan yang besar dengan
banyaknya minat konsumen.
E.
Karakteristik
Tri Isti
Karakter wirausaha yang dimiliki Tri adalah sebagai berikut.
a.
Percaya diri
Dengan memperhatikan minat konsumen, dalam usaha boneka
lampu dengan bekal kreativitas yang dimiliki Tri yakin dan percaya diri bahwa produknya
dapat menarik konsumen.
b.
Berorientasi pada tugas dan hasil
Dengan kerja keras dan tekad yang dimiliki Tri, maka usahanya
tersebut dapat berjalan dan meraih hasil yang memuaskan.
c.
Pengambilan risiko
Risiko utama dan usaha boneka lampu ini adalah banyaknya
pelaku usaha yang sama dengan usaha Tri ini. Namun Tri siap mengambil risiko
dengan kerja kerasnya untuk menghasilkan boneka lampu yang lebih berkualitas.
d.
Keorisinilan
Dengan bekal kreativitasnya Tri dapat menciptakan boneka
lampu dengan berbagai bentuk karakter tokoh yang dikenal di masyarakat sehingga
menarik peminat.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
1.
Usaha Tri Isti dalam membuat boneka lampu
berawal dari pengalamannya membuat kreasi bola temari dan dikembangkan kreasi produknya dengan membuat casing lampu.
2.
Modal awal Tri Isti dalam usaha boneka lampu
adalah Rp700ribu, omset yang diperoleh mencapai Rp13,5 juta perbulan dengan
keuntungan bersih Rp5.785ribu per bulan.
3.
Tri mempromosikan produknya dengan mengikuti
pameran.
4.
Kendala dalam usaha yang digeluti Tri adalah
banyaknya pelaku usaha yang sama dengan Tri.
DAFTAR PUSTAKA
Sidik, Sofyan. 2012. Kreasi
Lampu Boneka Berbahan Benang.
PELUANG
WIRAUSAHA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar