1.
Langkah-langkah Pembelajaran SQ4R
Metode
SQ4R memberikan strategi yang diawali dengan membangun gambaran umum tentang
bahan yang dipelajari, menumbuhkan pertanyaan dari judul/subjudul suatu bab dan
dilanjutkan dengan membaca untuk mencari jawaban dari pertanyaan.
Metode SQ4R mencakup lima
tahapan kegiatan, yakni:
a)
Survey (penelitian pendahuluan)
Dalam tahap ini, pembaca mulai
meneliti, meninjau, menjajaki dengan sepintas kilas untuk menemukan judul bab,
subbab, dan keterangan gambar agar pembaca mengenal atau familiar terhadap
materi bacaan yang akan dibaca secara detail dan sesuai dengan kebutuhan.
Dengan melakukan peninjauan dapat dikumpulkan informasi yang diperlukan untuk
memfokuskan perhatian saat membaca. Peninjauan untuk satu bab memerlukan waktu
5-10 menit. Apa yang ditinjau?
Dalam melakukan survey,
dianjurkan menyiapkan pensil, kertas, dan alat pembuat ciri seperti stabilo
(berwarna kuning, hijau dan sebagainya) untuk menandai bagian-bagian tertentu.
Bagian-bagian penting akan dijadikan sebagai bahan pertanyaan yang perlu
ditandai untuk memudahkan proses penyusunan daftar pertanyaan yang akan
dilakukan pada langkah kedua.
b)
Question (tanya)
Setelah melakukan survei, kita
mungkin akan menemukan beberapa butir pertanyaan. Kita ajukan beberapa pertanyaan
yang bisa dijadikan pembimbing membaca agar terkonsentrasi dan terarah. Jumlah
pertanyaan bergantung pada panjang-pendeknya teks, dan kemampuan dalam memahami
teks yang sedang dipelajari. Jika teks yang sedang dipelajari berisi hal-hal
yang sebelumnya sudah diketahui, mungkin hanya perlu membuat beberapa
pertanyaan. Sebaliknya, apabila latar belakang pengetahuan tidak berhubungan
dengan isi teks, maka perlu menyusun pertanyaan sebanyak-banyaknya.
c)
Read (baca)
Sekarang mulailah membaca
dengan teliti dan seksama, paragraf demi paragraf. Sebagaimana kita ketahui,
setiap paragraf mengembangkan satu pikiran pokok. Jika kita menggabungkan
keseluruhan pikiran pokok menjadi satu kesatuan, maka terceminlah
ide-ide utama dari serangkaian paragraf-paragraf dalam satu wacana.
Jika membaca dengan teliti dan
seksama dirasa sulit, maka langkah membaca ini minimal untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan pada langkah Question. Bagian ini bisa
dijalankan dengan efisien dan efektif apabila pembaca benar-benar memanfaatkan
daftar pertanyaan tersebut yakni membaca dengan maksud mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan itu.
d)
Recite (ceritakan kembali dengan kata-kata sendiri)
Sekarang berhenti dulu dan
renungkan kembali apa yang telah ditelaah tadi. Lihat kembali catatan yang
telah anda buat dan ingat-ingat kembali ide-ide utama yang telah dicatat. Cara
lain untuk melakukan Recite adalah dengan melihat pertanyaan-pertanyaan yang
telah kita buat sebelum mebaca subbab tersebut dan cobalah jawab pada selembar
kertas tanpa melihat buku atau wacana kembali. Pada dasarnya Recite bertujuan
untuk mengutarakan kembali berbagai informasi baik yang berupa jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan kita maupun informasi lainnya yang kita anggap penting,
merangkumnya, dan menyimpulkan atas apa yang sudah dibaca sesuai dengan versi
pembaca.
e)
Record (menandai)
Tahap Record ini kita menandai
hal-hal yang dipahami dari sebuah wacana untuk referensi dikemudian hari.
Proses memilih dan menandai akan menuntun kita menemukan ide utama wacana
tersebut. Suatu saat, ketika kita meninjau kembali wacananya, kita akan
menemukan hal-hal yang penting dalam sebuah wacana tanpa harus membaca wacana
secara keseluruhan.
Dalam tahap ini ada dua hal
penting yang harus dilakukan, yaitu menandai atau menggarisbawahi dan membuat
catatan kecil. Menggarisbawahi kata kunci biasanya akan membuat kita mengingat
hal-hal penting dalam pikiran, sedangkan membuat catatan kecil akan memberikan
gambaran mengenai wacana yang dibaca. Sebelum menandai atau menggarisbawahi
sebaiknya wacana dibaca secara keseluruhan terlebih dahulu, setelah itu ulangi
membaca untuk menandai topik atau kata-kata yang dirasa penting. Selain itu,
kita harus selektif memilih poinpoin mana yang memang benar-benar penting dan
mencerminkan wacana yang kita baca.
f)
Review (tinjauan kembali)
Periksalah kembali keseluruhan
bagian. Jangan diulang baca, hanya lihatlah pada judul-judul, gambar-gambar,
diagram-diagram, tinjauan kembali pertanyaan-pertanyaan, dan sarana-sarana
studi lainnya untuk meyakinkan bahwa kita telah mempunyai suatu gambaran yang
lengkap mengenai wacana tersebut. Langkah atau tahap ini akan banyak menolong
kita dalam mengingat bahan tersebut sehingga kita akan dapat dengan mudah
mengingatnya di dalam kelas serta mengeluarkannya pada ujian akhir. (Albert
dalam Tarigan, 1079: 54-56) Secara singkat dalam tahap Review dilakukan
pengujian atau peninjauan terhadap kelengkapan pengutaraan kembali yang telah
kita lakukan pada langkah Recite. Maka, jika ada kekurangan kita lengkapi, jika
ada kekeliruan kita perbaiki. Akhirnya tersusunlah struktur informasi yang jika
kita kembangkan maka terciptalah wujud pengutaraan kembali yang relatif lengkap
dan bagus.
Metode ini merupakan sebuah
sistem yang diterapkan dalam melakukan aktivitas membaca dan/ atau belajar
karena metode ini merupakan sebuah mata rantai yang setiap bagiannya saling
berkaitan satu dengan lainnya sehingga harus dilalui oleh pembaca apabila
hendak memperoleh pemahaman yang maksimal. Meski terkesan sangat mekanistik,
tetapi membaca dengan menggunakan SQ4R ini dianggap lebih memuaskan, karena
dengan teknik ini dapat mendorong seseorang untuk lebih memahami apa yang
dibacanya, terarah pada intisari atau kandungan-kandungan pokok yang tersirat
dan tersurat dalam suatu buku atau teks Selain itu, langkah-langkah yang
ditempuh dalam teknik ini tampaknya sudah menggambarkan prosedur ilmiah,
sehingga diharapkan setiap informasi yang dipelajari dapat tersimpan dengan
baik dalam sistem memori jangka panjang seseorang.
2.
Kelebihan Metode SQ4R
Membaca
dengan menggunakan SQ4R ini dianggap lebih memuaskan, karena dengan teknik ini
dapat mendorong seseorang untuk lebih memahami apa yang dibacanya, terarah pada
intisari atau kandungan-kandungan pokok yang tersirat dan tersurat dalam suatu
buku atau teks Selain itu, langkah-langkah yang ditempuh dalam teknik ini
tampaknya sudah menggambarkan prosedur ilmiah, sehingga diharapkan setiap
informasi yang dipelajari dapat tersimpan dengan baik dalam sistem memori
jangka panjang seseorang.
Berikut kelebihan metode SQ4R :
a.
Dengan mensurvei buku terlebih dahulu, kita akan
mengenal organisasi pemahaman terhadap buku tersebut.
b.
Pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun tentang apa
yanyg dibaca akan membangkitkan keingintahuan untuk membaca dengan tujuan
mencari jawaban-jawaban yang penting.
c.
Dapat melakukan kegiatan membaca secara lebih cepat,
karena dipandu oleh langkah-langkah sebelumnya,yaitu mensurvei buku dan
menyusun pertanyaan tentang bacaan.
d.
Catatan-catatan tentang buku yang dibaca dapat
membantu memahami secara cepat dan membantu ingatan.
e.
Melalui review atau mengulang akan
memperoleh penguasaan bulat, menyeluruh atas bahan yang dibaca.
Metode SQ4R sangat efektif dalam membaca untuk studi. usaha yang efektif
untuk memahami dan mengingat lebih lama dapa dilakukan dengan :
1)
Mengorganisasikan bahan yang dibaca dalam kaitan yang
mudah dipahami.
2)
Mengaitkan fakta yang satu dengan yang lain,atau
dengan menghubungkan pengalaman atau konteks yang dihadapi.
3.
Kekurangan Metode SQ4R
Metode
ini merupakan sebuah sistem yang diterapkan dalam melakukan aktivitas membaca
dan/ atau belajar karena metode ini merupakan sebuah mata rantai yang setiap
bagiannya saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga harus dilalui oleh
pembaca apabila hendak memperoleh pemahaman yang maksimal.
Metode SQ4R memang dipandang terlalu mekanistis dan
rumit, sehingga banyak orang yang merasa enggan menerapkan metode ini dalam
kegiatan membaca.
4.
Implementasi Metode SQ4R Dalam Pembelajaran Membaca
Implementasi
metode SQ4R dalam pembelajaran Membaca penggunaan strategi
SQ4R dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa. Hal tersebut dapat dibuktikan dalam
sebuah penelitian tentang Penggunaan strategi SQ4R (Survey, question, read,
record, recite, review) untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa
kelas VII SMP Negeri 2 Singosari Kabupaten Malang oleh Henys Yunitasari :
Pembelajaran
membaca pemahaman di kelas VII F SMPN 2 Singosari Kabupaten Malang masih
terdapat berbagai permasalahan. Permasalahan yang melatarbelakangi hal tersebut
adalah (1) kesulitan siswa dalam mengungkapkan pendapat berdasarkan isi bacaan,
(2) menyimpulkan isi bacaan dan menemukan pesan moral dalam bacaan, (3)
menjawab pertanyaan analisis dalam bacaan dan mencari ide pokok dalam setiap
paragraf, dan (4) siswa masih kesulitan dalam mencertitakan kembali cerita dengan
menggunakan bahasa sendiri.
Mengacu pada
permasalahan pembelajaran membaca yang dialami oleh kelas VII F SMPN 2
Singosari, maka strategi SQ4R dapat dijadikan salah satu alternatif pemecahannya.
Strategi SQ4R dapat mendorong siswa untuk mencapai keberhasilan belajar melalui
kegiatan belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil. Selain itu, dengan
bekerjasama diantara anggota kelompok akan mendorong peningkatan kemampuan
siswa dalam menenmukan dan merumuskan alternatif pemecahan terhadap masalah
materi pelajaran yang dihadapi. Strategi SQ4R juga dapat mengembangkan
kemampuan berfikir kreatif siswa karena strategi pembelajaran SQ4R memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berlatih mengemukakan pendapat atau pertanyaan
ketika tahap diskusi kelompok yang sedang berlangsung.
Pada penelitian
ini strategi SQ4R diterapkan pada pembelajaran membaca pemahaman. Membaca
pemahaman ialah suatu proses pengambilan makna bacaan yang melibatkan
pengetahuan dan pengalaman atau skemata yang telah dimiliki dan
menggabungkannya dengan bacaaan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)
Meningkatkan kemampuan menentukan ide pokok siswa SMPN 2 Singosari dengan
menggunakan strategi SQ4R, (2) Meningkatkan kemampuan menyimpulkan cerita siswa
SMPN 2 Singosari dengan menggunakan strategi SQ4R, dan (3) Meningkatkan
kemampuan menceritakan kembali siswa SMPN 2 Singosari dengan menggunakan
strategi SQ4R, dalam pelajaran membaca pemahaman. Data nonverbal beruba
perilaku, interaksi, dan kejadian-kejadian yang berhubungan dengan penelitian
ini. Subyek dalam penelitian ini siswa kelas VIIF SMP Negeri 2 Singosari tahun
pelajaran 2020-2011 yang berjumlah 38 siswa dengan perincian 16 siswa perempuan
dan 22 siswa laki-laki. Instumen yang digunakan adalah lembar kerja siswa,
pedoman observasi, dan pedoman wawancara. Data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini berupa hasil evaluasi atau hasil belajar siswa, data
pelaksanaan/data proses pembelajaran membaca pemahaman, dan data perencanaan
pembelajaranyang digunakan ketika guru mengajar.
Hasil penelitian
pada siklus I menunjukkan bahwa (1) peningkatan penggunaan strategi SQ4R
(survey, question, read, record, recite, review) untuk meningkatkan kemampuan
menentukan ide pokok, siswa memperoleh nilai rata-rata 62,7. Siswa yang
memperoleh nilai SKM hanya 50% dari 38 siswa yaitu 19 siswa, (2) Peningkatan
penggunaan strategi SQ4R (survey, question, read, record, recite, review)
kemampuan menyimpulkan cerita, siswa memperoleh nilai rata-rata 49,50. Hanya 13%
atau 5 siswa yang memperoleh ketuntasan nilai. Dan untuk 33 siswa memperoleh
nilai di bawah SKM, (3) Peningkatan penggunaan strategi SQ4R (survey, question,
read, record, recite, review) kemampuan menceritakan kembali, siswa memperoleh
nilai rata-rata 51,07.
Pada penelitian
siklus II, hasil belajar siswa meningkat, nilai yang diperoleh siswa sudah
memenuhi SKM. (1) Peningkatan penggunaan strategi SQ4R (survey, question, read,
record, recite, review) untuk meningkatkan kemampuan menentukan ide pokok, siswa
memperoleh nilai rata-rata 75,8. 84% dari 37 siswa sudah memperoleh nilai di
atas SKM, (2) Peningkatan penggunaan strategi SQ4R (survey, question, read,
record, recite, review) kemampuan menyimpulkan cerita, siswa memperoleh nilai
rata-rata 75,10. 84% dari 37 siswa yang memperoleh nilai tuntas sebanyak 31
siswa, (3) Peningkatan penggunaan strategi SQ4R (survey, question, read,
record, recite, review) kemampuan menceritakan kembali, siswa memperoleh nilai
rata-rata 75,10.
Dengan
dilaksanakan penelitian ini, dapat dibuktikan jika penggunaan stategi SQ4R
dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa. Hal tersebut dapat dibuktikan
dengan hasil belajar siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman siswa yang
terbagi dalam pembelajaran menentukan ide pokok, menyimpulkan cerita, dan
menceritakan kembali cerita yang dibaca.
DAFTAR PUSTAKA
Google.2012. Pengertian dan Langkah-langkah
METODE SQ4R. [online].tersedia : http://ptkguru.com/?darmajaya=index&daryono=base&action=listmenu&skins=1&id=1078&tkt=2/15/05/2012
Pagi, Embun. 2011.MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHMI ISI BACAAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SQ4R. [online].tersedia : http://pagibersinar.blogspot.com/2011/08/meningkatkan-isi-bacaac-dengan.html/15/05/2012
Yunitasari, Henys.2012.Penelitian Tindakan Kelas. [online].tersedia : http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=51924/15/05/2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar