Sabtu, 16 Juni 2012

Metode Membaca SQ4R


1.            Langkah-langkah Pembelajaran SQ4R
Metode SQ4R memberikan strategi yang diawali dengan membangun gambaran umum tentang bahan yang dipelajari, menumbuhkan pertanyaan dari judul/subjudul suatu bab dan dilanjutkan dengan membaca untuk mencari jawaban dari pertanyaan.

Metode SQ4R mencakup lima tahapan kegiatan, yakni:
a)            Survey (penelitian pendahuluan)
Dalam tahap ini, pembaca mulai meneliti, meninjau, menjajaki dengan sepintas kilas untuk menemukan judul bab, subbab, dan keterangan gambar agar pembaca mengenal atau familiar terhadap materi bacaan yang akan dibaca secara detail dan sesuai dengan kebutuhan. Dengan melakukan peninjauan dapat dikumpulkan informasi yang diperlukan untuk memfokuskan perhatian saat membaca. Peninjauan untuk satu bab memerlukan waktu 5-10 menit. Apa yang ditinjau?
Dalam melakukan survey, dianjurkan menyiapkan pensil, kertas, dan alat pembuat ciri seperti stabilo (berwarna kuning, hijau dan sebagainya) untuk menandai bagian-bagian tertentu. Bagian-bagian penting akan dijadikan sebagai bahan pertanyaan yang perlu ditandai untuk memudahkan proses penyusunan daftar pertanyaan yang akan dilakukan pada langkah kedua.

b)           Question (tanya)
Setelah melakukan survei, kita mungkin akan menemukan beberapa butir pertanyaan. Kita ajukan beberapa pertanyaan yang bisa dijadikan pembimbing membaca agar terkonsentrasi dan terarah. Jumlah pertanyaan bergantung pada panjang-pendeknya teks, dan kemampuan dalam memahami teks yang sedang dipelajari. Jika teks yang sedang dipelajari berisi hal-hal yang sebelumnya sudah diketahui, mungkin hanya perlu membuat beberapa pertanyaan. Sebaliknya, apabila latar belakang pengetahuan tidak berhubungan dengan isi teks, maka perlu menyusun pertanyaan sebanyak-banyaknya.

c)            Read (baca)
Sekarang mulailah membaca dengan teliti dan seksama, paragraf demi paragraf. Sebagaimana kita ketahui, setiap paragraf mengembangkan satu pikiran pokok. Jika kita menggabungkan keseluruhan pikiran pokok menjadi satu  kesatuan, maka terceminlah ide-ide utama dari serangkaian paragraf-paragraf dalam satu wacana.
Jika membaca dengan teliti dan seksama dirasa sulit, maka langkah membaca ini minimal untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan pada langkah Question. Bagian ini bisa dijalankan dengan efisien dan efektif apabila pembaca benar-benar memanfaatkan daftar pertanyaan tersebut yakni membaca dengan maksud mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu.

d)           Recite (ceritakan kembali dengan kata-kata sendiri)
Sekarang berhenti dulu dan renungkan kembali apa yang telah ditelaah tadi. Lihat kembali catatan yang telah anda buat dan ingat-ingat kembali ide-ide utama yang telah dicatat. Cara lain untuk melakukan Recite adalah dengan melihat pertanyaan-pertanyaan yang telah kita buat sebelum mebaca subbab tersebut dan cobalah jawab pada selembar kertas tanpa melihat buku atau wacana kembali. Pada dasarnya Recite bertujuan untuk mengutarakan kembali berbagai informasi baik yang berupa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kita maupun informasi lainnya yang kita anggap penting, merangkumnya, dan menyimpulkan atas apa yang sudah dibaca sesuai dengan versi pembaca.



e)            Record (menandai)
Tahap Record ini kita menandai hal-hal yang dipahami dari sebuah wacana untuk referensi dikemudian hari. Proses memilih dan menandai akan menuntun kita menemukan ide utama wacana tersebut. Suatu saat, ketika kita meninjau kembali wacananya, kita akan menemukan hal-hal yang penting dalam sebuah wacana tanpa harus membaca wacana secara keseluruhan.
Dalam tahap ini ada dua hal penting yang harus dilakukan, yaitu menandai atau menggarisbawahi dan membuat catatan kecil. Menggarisbawahi kata kunci biasanya akan membuat kita mengingat hal-hal penting dalam pikiran, sedangkan membuat catatan kecil akan memberikan gambaran mengenai wacana yang dibaca. Sebelum menandai atau menggarisbawahi sebaiknya wacana dibaca secara keseluruhan terlebih dahulu, setelah itu ulangi membaca untuk menandai topik atau kata-kata yang dirasa penting. Selain itu, kita harus selektif memilih poinpoin mana yang memang benar-benar penting dan mencerminkan wacana yang kita baca.

f)             Review (tinjauan kembali)
Periksalah kembali keseluruhan bagian. Jangan diulang baca, hanya lihatlah pada judul-judul, gambar-gambar, diagram-diagram, tinjauan kembali pertanyaan-pertanyaan, dan sarana-sarana studi lainnya untuk meyakinkan bahwa kita telah mempunyai suatu gambaran yang lengkap mengenai wacana tersebut. Langkah atau tahap ini akan banyak menolong kita dalam mengingat bahan tersebut sehingga kita akan dapat dengan mudah mengingatnya di dalam kelas serta mengeluarkannya pada ujian akhir. (Albert dalam Tarigan, 1079: 54-56) Secara singkat dalam tahap Review dilakukan pengujian atau peninjauan terhadap kelengkapan pengutaraan kembali yang telah kita lakukan pada langkah Recite. Maka, jika ada kekurangan kita lengkapi, jika ada kekeliruan kita perbaiki. Akhirnya tersusunlah struktur informasi yang jika kita kembangkan maka terciptalah wujud pengutaraan kembali yang relatif lengkap dan bagus.
Metode ini merupakan sebuah sistem yang diterapkan dalam melakukan aktivitas membaca dan/ atau belajar karena metode ini merupakan sebuah mata rantai yang setiap bagiannya saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga harus dilalui oleh pembaca apabila hendak memperoleh pemahaman yang maksimal. Meski terkesan sangat mekanistik, tetapi membaca dengan menggunakan SQ4R ini dianggap lebih memuaskan, karena dengan teknik ini dapat mendorong seseorang untuk lebih memahami apa yang dibacanya, terarah pada intisari atau kandungan-kandungan pokok yang tersirat dan tersurat dalam suatu buku atau teks Selain itu, langkah-langkah yang ditempuh dalam teknik ini tampaknya sudah menggambarkan prosedur ilmiah, sehingga diharapkan setiap informasi yang dipelajari dapat tersimpan dengan baik dalam sistem memori jangka panjang seseorang.

2.            Kelebihan Metode SQ4R
Membaca dengan menggunakan SQ4R ini dianggap lebih memuaskan, karena dengan teknik ini dapat mendorong seseorang untuk lebih memahami apa yang dibacanya, terarah pada intisari atau kandungan-kandungan pokok yang tersirat dan tersurat dalam suatu buku atau teks Selain itu, langkah-langkah yang ditempuh dalam teknik ini tampaknya sudah menggambarkan prosedur ilmiah, sehingga diharapkan setiap informasi yang dipelajari dapat tersimpan dengan baik dalam sistem memori jangka panjang seseorang.
Berikut kelebihan metode SQ4R :
a.       Dengan mensurvei buku terlebih dahulu, kita akan mengenal organisasi pemahaman terhadap buku tersebut.
b.      Pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun tentang apa yanyg dibaca akan membangkitkan keingintahuan untuk membaca dengan tujuan mencari jawaban-jawaban yang penting.
c.       Dapat melakukan kegiatan membaca secara lebih cepat, karena dipandu oleh langkah-langkah sebelumnya,yaitu mensurvei buku dan menyusun pertanyaan tentang  bacaan.
d.      Catatan-catatan tentang buku yang dibaca dapat membantu memahami secara cepat dan membantu ingatan.
e.       Melalui  review atau mengulang akan memperoleh penguasaan bulat, menyeluruh atas bahan yang dibaca.
Metode SQ4R sangat efektif dalam membaca untuk studi. usaha yang efektif untuk memahami dan mengingat lebih lama dapa dilakukan  dengan  :
1)            Mengorganisasikan bahan yang dibaca dalam kaitan yang mudah dipahami.
2)            Mengaitkan fakta yang satu dengan yang lain,atau dengan menghubungkan pengalaman atau konteks yang dihadapi.

3.            Kekurangan Metode SQ4R
Metode ini merupakan sebuah sistem yang diterapkan dalam melakukan aktivitas membaca dan/ atau belajar karena metode ini merupakan sebuah mata rantai yang setiap bagiannya saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga harus dilalui oleh pembaca apabila hendak memperoleh pemahaman yang maksimal.
Metode SQ4R memang dipandang terlalu mekanistis dan rumit, sehingga banyak orang yang merasa enggan menerapkan metode ini dalam kegiatan membaca.






4.            Implementasi Metode SQ4R Dalam Pembelajaran Membaca
Implementasi metode SQ4R dalam pembelajaran Membaca penggunaan strategi SQ4R dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa. Hal tersebut dapat dibuktikan dalam sebuah penelitian tentang Penggunaan strategi SQ4R (Survey, question, read, record, recite, review) untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VII SMP Negeri 2 Singosari Kabupaten Malang oleh Henys Yunitasari :
Pembelajaran membaca pemahaman di kelas VII F SMPN 2 Singosari Kabupaten Malang masih terdapat berbagai permasalahan. Permasalahan yang melatarbelakangi hal tersebut adalah (1) kesulitan siswa dalam mengungkapkan pendapat berdasarkan isi bacaan, (2) menyimpulkan isi bacaan dan menemukan pesan moral dalam bacaan, (3) menjawab pertanyaan analisis dalam bacaan dan mencari ide pokok dalam setiap paragraf, dan (4) siswa masih kesulitan dalam mencertitakan kembali cerita dengan menggunakan bahasa sendiri.
Mengacu pada permasalahan pembelajaran membaca yang dialami oleh kelas VII F SMPN 2 Singosari, maka strategi SQ4R dapat dijadikan salah satu alternatif pemecahannya. Strategi SQ4R dapat mendorong siswa untuk mencapai keberhasilan belajar melalui kegiatan belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil. Selain itu, dengan bekerjasama diantara anggota kelompok akan mendorong peningkatan kemampuan siswa dalam menenmukan dan merumuskan alternatif pemecahan terhadap masalah materi pelajaran yang dihadapi. Strategi SQ4R juga dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif siswa karena strategi pembelajaran SQ4R memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih mengemukakan pendapat atau pertanyaan ketika tahap diskusi kelompok yang sedang berlangsung.
Pada penelitian ini strategi SQ4R diterapkan pada pembelajaran membaca pemahaman. Membaca pemahaman ialah suatu proses pengambilan makna bacaan yang melibatkan pengetahuan dan pengalaman atau skemata yang telah dimiliki dan menggabungkannya dengan bacaaan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Meningkatkan kemampuan menentukan ide pokok siswa SMPN 2 Singosari dengan menggunakan strategi SQ4R, (2) Meningkatkan kemampuan menyimpulkan cerita siswa SMPN 2 Singosari dengan menggunakan strategi SQ4R, dan (3) Meningkatkan kemampuan menceritakan kembali siswa SMPN 2 Singosari dengan menggunakan strategi SQ4R, dalam pelajaran membaca pemahaman. Data nonverbal beruba perilaku, interaksi, dan kejadian-kejadian yang berhubungan dengan penelitian ini. Subyek dalam penelitian ini siswa kelas VIIF SMP Negeri 2 Singosari tahun pelajaran 2020-2011 yang berjumlah 38 siswa dengan perincian 16 siswa perempuan dan 22 siswa laki-laki. Instumen yang digunakan adalah lembar kerja siswa, pedoman observasi, dan pedoman wawancara. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa hasil evaluasi atau hasil belajar siswa, data pelaksanaan/data proses pembelajaran membaca pemahaman, dan data perencanaan pembelajaranyang digunakan ketika guru mengajar.
Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa (1) peningkatan penggunaan strategi SQ4R (survey, question, read, record, recite, review) untuk meningkatkan kemampuan menentukan ide pokok, siswa memperoleh nilai rata-rata 62,7. Siswa yang memperoleh nilai SKM hanya 50% dari 38 siswa yaitu 19 siswa, (2) Peningkatan penggunaan strategi SQ4R (survey, question, read, record, recite, review) kemampuan menyimpulkan cerita, siswa memperoleh nilai rata-rata 49,50. Hanya 13% atau 5 siswa yang memperoleh ketuntasan nilai. Dan untuk 33 siswa memperoleh nilai di bawah SKM, (3) Peningkatan penggunaan strategi SQ4R (survey, question, read, record, recite, review) kemampuan menceritakan kembali, siswa memperoleh nilai rata-rata 51,07.
Pada penelitian siklus II, hasil belajar siswa meningkat, nilai yang diperoleh siswa sudah memenuhi SKM. (1) Peningkatan penggunaan strategi SQ4R (survey, question, read, record, recite, review) untuk meningkatkan kemampuan menentukan ide pokok, siswa memperoleh nilai rata-rata 75,8. 84% dari 37 siswa sudah memperoleh nilai di atas SKM, (2) Peningkatan penggunaan strategi SQ4R (survey, question, read, record, recite, review) kemampuan menyimpulkan cerita, siswa memperoleh nilai rata-rata 75,10. 84% dari 37 siswa yang memperoleh nilai tuntas sebanyak 31 siswa, (3) Peningkatan penggunaan strategi SQ4R (survey, question, read, record, recite, review) kemampuan menceritakan kembali, siswa memperoleh nilai rata-rata 75,10.
Dengan dilaksanakan penelitian ini, dapat dibuktikan jika penggunaan stategi SQ4R dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil belajar siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman siswa yang terbagi dalam pembelajaran menentukan ide pokok, menyimpulkan cerita, dan menceritakan kembali cerita yang dibaca.


DAFTAR PUSTAKA
Google.2012. Pengertian dan Langkah-langkah METODE SQ4R.     [online].tersedia : http://ptkguru.com/?darmajaya=index&daryono=base&action=listmenu&skins=1&id=1078&tkt=2/15/05/2012

Pagi, Embun. 2011.MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHMI ISI BACAAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SQ4R.     [online].tersedia : http://pagibersinar.blogspot.com/2011/08/meningkatkan-isi-bacaac-dengan.html/15/05/2012

Yunitasari, Henys.2012.Penelitian Tindakan Kelas.   [online].tersedia : http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=51924/15/05/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar