Sosiologi adalah ilmu tentang masyarakat atau ilmu tentang kehidupan
masyarakat. Menurut Selo Sumarjan (1990;5) Sosilogi adalah ilmu yang
mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk didalamnya
perubhan-perubahan social. Jadi secara singkat sosiologi adalah telaah
yang objektif dan ilmiah tentang manusia dalam masyarakat; telaah
tentang lembaga dan proses sosial.
Permasalahan yang terjadi dalam sosiologi sastra:
a.Swingewood: Mutu sosiologi sastra buruk
Menurut
Swingewood sosiologi satra buruk (dalam Damono 1978:8) kebanyakan
tulisan sosiologi sastra sangat buruk mutunya, setidak - tidaknya
karangan semacam itu biasanya tidak ilmiah, pandangan sosiologisnya
sangat ketinggalan dan sering hanya berisi hubungan – hubungan ngawor
antara teks sastra dan sejarah.
b.Menurut Rene Wellek & Austi Warren: Sastra bersifat sempit dan eksternal.
Wellek
dan Werren mengatakan bahwa biasanya masalah seputar sastra dan
masyarakat bersifat sempit dan eksternal. Sastra dikaitkan dengan
situasi tertentu atau dengan system politik, ekonomi dan sosial
tertentu, Penelitian dilakukan untuk menjabarkan pengaruh masyarakat
terhadap sastra dan kedudukan sastra dalam masyarakat.
c.Wolf : Sosiologi sastra sebagai tanpa bentuk.
Menurut Wolf (Faruk, 1994: 3) sosiologi sastra sebagai tanpa bentuk, tidak terdefinisikan, kumpulan yang belum utuh.
a.Tentang kepengarangan
b.Tentang produksi dan distribusi karya sastra
c.Tentang sastra dalam masyarakat primitive
d.Tentang hubungan nilai dalam seni dan nilai dalam masyarakat
e.Tentang data historis mengenai hubungan sastra dan masyarakat
f.Sosiologi Perstehen atau fenemenenologis
d.Daiches: data social tidak akurat untuk menilai karya sastra
Kritikus
lain yang melancarkan serangan terhadap campur tangan sosiologi dalam
kritik diperhatikan, yaitu : pertama masalah hubungan data sosiologis
dan kritikus sastra dan kedua hubungan antara nilai sosiologis dan nilai
sastra.konsep-konsep sosiologi sastraa.konsep sosiologi sastra menurut Ian Watt ( Damono,1978;3) Mengemukakan bahwa dalam sosiologi sastra yang dipelajari meliputi:
Konteks
social pengarang. a) bagaimana si pengarang mendapatkan mata
pencaharian (pengayom, dari masyarakat atau kerja rangkap), misalnya
Chairil Anwar dan Sutardji Calzoum Bahcri yang bekerja sebagai penyair
saja demikian juga Rendra dengan teaternya. b)keprofesionalisme
kepengarangan, misalnya Chairil Anwar yang murni yang murni sebagai
sastrawan. c)masyarakat apa yang dituju: karya-karya Danarto dan
Sutardji Calzoum.
Sastra sebagai cermin masyarakat. Sastra dapat
mencerminkan masyarakat, Menampilkan factor-faktor dalam masyarakat:
lintah darat, kawin paksa (Siti Nurbaya).
Jender sastra sering merupakan satu sikap kelompok tertentu. Contoh novel-novel karya Putu Wijaya.
Sastra
yang menampikan keadaan masyarakat yang secermat-cermatnya. Contohnya
novel Merahnya Merah (menceritakan kehidupan gelandangan)
b.konsep sosiologi sastra menurut Wellek dan Waren.
Menurut Wellek konsep sosiologi sastra melibatkan sosiologi pengarang, sosiologi karya dan sosiologi pembaca.
Sosiologi Pengarang.
Sosiologi
pengarang profesi pengarang dan institusi sastra. Masalah yang
berkaitan di sini adalah dasar ekonomi produksi sastra latar belakang
social, status pengarang dan ideologi pengarang yang terlihat dari
berbagai kegiatan pengarang di luar karya sastra.
Sosiologi Karya
Sosiologi
karya maksudnya isi karya sastra tujuan serta hal-hal lain yang
tersirat dalam karya sastra itu sendiri dan yang berkaitan dengan
masalah social. Pandangan-pandangan Wellek dan Warren tentang sosiologi
karya mencakup pendekatan-pendekatan yang dapat diterapkan di dalam
penilitian.
Sosiologi Pembaca
Yang terakhir adalah permasalahan
pembaca dan dampak social karya sastra. Sejauh mana sastra ditentukan
atau tergantung dari latar social, perubahan dan perkembangan social.
c.konsep sosiologi sastra menurut Garbstien.
Adapun secara singkat Garbstien mengungkapkan konsep tentang sosiologi sastra, yaitu:
karya sastra tidak dapat dipahami selengkapnya tanpa dihubungkan dengan kebudayaan dan peradaban yang menghasilkannya.
Gagasan yang ada dalam karya sastra sama pentingnya dengan bentuk teknik penulisnya.
Karya sastra bisa bertahan lama pada hakikatnya adalah suatu prestasi.Pandangan
karya sastra merupakan cerminan zaman yaitu pandangan yang beranggapan
bahwa karya sastra merupakan cerminan langsung dari berbagai struktur
social, hubungan kekeluargaan, pertentangan kelas. Dalam hal ini tugas
sosiologis sastra adalah menghubungkan pengalaman tokoh-tokoh khayali
dan situasi-situasi ciptaan pengarang itu dengan keadaan sejarah yang
merupakan asal-usulnya.Swingewood memberikan pandangan yang lebih
positif dan tidak berpihak pada pandangan yang menganggap sastra sebagai
sampingan dalam analisis sosiologis karya sastraKarena dalam melakukan
analisis sosiologis terhadap karya sastra, kritikus harus berhati-hati
mengartikan slogan ”sastra adalah cermin masyarakat” dan selanjutnya
slogan tersebut melupakan pengarang, kesadaran dan tujuannya. Swingewood
menyadari bahwa sastra diciptakan pengarang dengan menggunakan
seperangkat peralatan tertentu dan seandainya sastra memang merupakan
cermin masyarakatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar