Selasa, 11 September 2012

Sekilas Tentang Sosiologi Sastra

Sosiologi adalah ilmu tentang masyarakat atau ilmu tentang kehidupan masyarakat. Menurut Selo Sumarjan (1990;5) Sosilogi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk didalamnya perubhan-perubahan social. Jadi secara singkat sosiologi adalah telaah yang objektif dan ilmiah tentang manusia dalam masyarakat; telaah tentang lembaga dan proses sosial.
Permasalahan yang terjadi dalam sosiologi sastra:
a.Swingewood: Mutu sosiologi sastra buruk
Menurut Swingewood sosiologi satra buruk (dalam Damono 1978:8) kebanyakan tulisan sosiologi sastra sangat buruk mutunya, setidak - tidaknya karangan semacam itu biasanya tidak ilmiah, pandangan sosiologisnya sangat ketinggalan dan sering hanya berisi hubungan – hubungan ngawor antara teks sastra dan sejarah.
b.Menurut Rene Wellek & Austi Warren: Sastra bersifat sempit dan eksternal.
Wellek dan Werren mengatakan bahwa biasanya masalah seputar sastra dan masyarakat bersifat sempit dan eksternal. Sastra dikaitkan dengan situasi tertentu atau dengan system politik, ekonomi dan sosial tertentu, Penelitian dilakukan untuk menjabarkan pengaruh masyarakat terhadap sastra dan kedudukan sastra dalam masyarakat.
c.Wolf : Sosiologi sastra sebagai tanpa bentuk.
Menurut Wolf (Faruk, 1994: 3) sosiologi sastra sebagai tanpa bentuk, tidak terdefinisikan, kumpulan yang belum utuh.
a.Tentang kepengarangan
b.Tentang produksi dan distribusi karya sastra
c.Tentang sastra dalam masyarakat primitive
d.Tentang hubungan nilai dalam seni dan nilai dalam masyarakat
e.Tentang data historis mengenai hubungan sastra dan masyarakat
f.Sosiologi Perstehen atau fenemenenologis
d.Daiches: data social tidak akurat untuk menilai karya sastra

Kritikus lain yang melancarkan serangan terhadap campur tangan sosiologi dalam kritik diperhatikan, yaitu : pertama masalah hubungan data sosiologis dan kritikus sastra dan kedua hubungan antara nilai sosiologis dan nilai sastra.konsep-konsep sosiologi sastraa.konsep sosiologi sastra menurut Ian Watt ( Damono,1978;3) Mengemukakan bahwa dalam sosiologi sastra yang dipelajari meliputi:

Konteks social pengarang. a) bagaimana si pengarang mendapatkan mata pencaharian (pengayom, dari masyarakat atau kerja rangkap), misalnya Chairil Anwar dan Sutardji Calzoum Bahcri yang bekerja sebagai penyair saja demikian juga Rendra dengan teaternya. b)keprofesionalisme kepengarangan, misalnya Chairil Anwar yang murni yang murni sebagai sastrawan. c)masyarakat apa yang dituju: karya-karya Danarto dan Sutardji Calzoum.
Sastra sebagai cermin masyarakat. Sastra dapat mencerminkan masyarakat, Menampilkan factor-faktor dalam masyarakat: lintah darat, kawin paksa (Siti Nurbaya).
Jender sastra sering merupakan satu sikap kelompok tertentu. Contoh novel-novel karya Putu Wijaya.
Sastra yang menampikan keadaan masyarakat yang secermat-cermatnya. Contohnya novel Merahnya Merah (menceritakan kehidupan gelandangan)

b.konsep sosiologi sastra menurut Wellek dan Waren.
Menurut Wellek konsep sosiologi sastra melibatkan sosiologi pengarang, sosiologi karya dan sosiologi pembaca.
Sosiologi Pengarang.
Sosiologi pengarang profesi pengarang dan institusi sastra. Masalah yang berkaitan di sini adalah dasar ekonomi produksi sastra latar belakang social, status pengarang dan ideologi pengarang yang terlihat dari berbagai kegiatan pengarang di luar karya sastra.
Sosiologi Karya
Sosiologi karya maksudnya isi karya sastra tujuan serta hal-hal lain yang tersirat dalam karya sastra itu sendiri dan yang berkaitan dengan masalah social. Pandangan-pandangan Wellek dan Warren tentang sosiologi karya mencakup pendekatan-pendekatan yang dapat diterapkan di dalam penilitian.
Sosiologi Pembaca
Yang terakhir adalah permasalahan pembaca dan dampak social karya sastra. Sejauh mana sastra ditentukan atau tergantung dari latar social, perubahan dan perkembangan social.

c.konsep sosiologi sastra menurut Garbstien.
Adapun secara singkat Garbstien mengungkapkan konsep tentang sosiologi sastra, yaitu:
karya sastra tidak dapat dipahami selengkapnya tanpa dihubungkan dengan kebudayaan dan peradaban yang menghasilkannya.
Gagasan yang ada dalam karya sastra sama pentingnya dengan bentuk teknik penulisnya.
Karya sastra bisa bertahan lama pada hakikatnya adalah suatu prestasi.Pandangan karya sastra merupakan cerminan zaman yaitu pandangan yang beranggapan bahwa karya sastra merupakan cerminan langsung dari berbagai struktur social, hubungan kekeluargaan, pertentangan kelas. Dalam hal ini tugas sosiologis sastra adalah menghubungkan pengalaman tokoh-tokoh khayali dan situasi-situasi ciptaan pengarang itu dengan keadaan sejarah yang merupakan asal-usulnya.Swingewood memberikan pandangan yang lebih positif dan tidak berpihak pada pandangan yang menganggap sastra sebagai sampingan dalam analisis sosiologis karya sastraKarena dalam melakukan analisis sosiologis terhadap karya sastra, kritikus harus berhati-hati mengartikan slogan ”sastra adalah cermin masyarakat” dan selanjutnya slogan tersebut melupakan pengarang, kesadaran dan tujuannya. Swingewood menyadari bahwa sastra diciptakan pengarang dengan menggunakan seperangkat peralatan tertentu dan seandainya sastra memang merupakan cermin masyarakatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar